Sunday, February 9, 2014

bisnis online ku............

Untuk menyebarkan di blog Anda, copy teks dibawah dan masukkan ke bagian edit blog Anda.

Thursday, February 6, 2014

dimarahin orang

g nyangka bener g nyangka.pagi tadi jam 8.30 an didamprat orang yang sok merasa paling penting sedunia.

Tuesday, February 4, 2014

nich tanaman budidayaku.......


bisnis......



Cara Transaksi VSI bisnis pulsa & All Payment ustad Yusuf Mansur
·         Tinggalkan Komentar
Bayar Semua Kebutuhan rutin Anda ;
·         Listrik Prepaid ( Token Listrik ), Listrik Postpaid ( bulanan ), Nontaglis ( Tambah Daya / Pasang Baru )
·         Jastel ( Jasa Telekomunikasi ) meliputi telpon rumah, Telkom Speedy, Telkom Vision,
·         Cicilan Multi Finance ( Leasing kendaraan bermotor )
·         PDAM
·         TV Berbayar, Internet, Asuransi, Kartu kredit, dll
·         Voucher Pulsa Seluler GSM & CDMA
·         Top up Smart Card seperti ; BCA Flash, E-Toll Card, dll
·         Voucher Game Online
·         Tiket konser, tiket nonton
·         Tiket kereta, tiket bus, tiket travel, tiket pesawat
·         Infaq & sedekah
·         Pendidikan (spp, pendaftaran kuliah, dll)
·         Pajak (BPHTB, PBB, dll)
Dengan V-Pay Anda tidak perlu lagi keluar rumah untuk melakukan pembayaran-pembayaran. Semua layanan yang memanjakan Anda ini dapat dinikmati secara online dengan mudah, cepat, nyaman, aman dan murah.
Berbagai kemudahan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan aplikasi V-Pay:
1.      Channel pembayaran yang bermacam-macam (V-Pay on Web, V-Pay SMS, V-Pay on Mobile Applications (Android, Blackberry, iPhone) dan V-Pay YM dengan akun yang saling terintegrasi, 1 saldo dapat digunakan di semua channel pembayaran).
2.      Aplikasi sudah sangat teruji kehandalannya.
3.      Anda tidak perlu lagi repot-repot keluar rumah jika hendak melakukan pembayaran tagihan Anda.
4.      Anda dapat membayarkan tagihan teman-teman Anda dimana pun mereka berada.
5.      Team support VeritraPay yang ramah dan profesional siap membantu dan melayani Anda jika Anda menemui kesulitan.
6.      Anda dapat memanfaatkan V-Pay untuk memulai bisnis PPOB, pembayaran dapat dilakukan dimanapun Anda berada dan kapan saja.
Untuk sementara ini software vpay masih dalam pengerjaan sehingga transaksi dapat dilakukan dengan cara yahoo messenger atau sms.
Cara menggunakan yahoo messenger adalah sebagai berikut:
·         Kirim sms ke nomer sms center dengan format: TYM*yahoo id*PIN
·         Tunggu sesaat hingga ada konfirmasi bahwa anda telah terdaftar.
·         login yahoo messenger dan ketikkan veritra_pay pada menu search contact
Description: ym
·         jika telah ketemu, klik veritra_pay dan ketikkan format transaksi yang diinginkan.
Untuk saat ini, aplikasi transaksi yang bisa dilakukan melalui yahoo messenger adalah:
·         Pembelian pulsa
·         Pembayaran listrik pasca bayar
·         Pembelian token listrik pra bayar
·         Tagihan telpon
·         Transfer saldo
Cara transaksi dengan sms:
·         Gunakan no hp yang telah didaftarkan
·         Ketik format transaksi dan kirim sms ke sms center
Untuk format transaksi sbb: saksi sbb
Description: sms center
Description: format2Description: format1
11.    TAGIHAN KARTU HALO
Format    : Tagihan.Halo.No Halo.PIN
Contoh    : Tagihan.Halo.081122334455.112233
12.    TAGIHAN INDOVISION
Format    : Tagihan.Indovision.No Id Langganan.PIN
Contoh    : Tagihan.indovision.127xxxxxxx.112233
Demikian infonya, semoga bermanfaat dan sukses selalu.

curahan hatiku



MALAM TAK SEINDAH REMBULAN

Kala matahari mulai tenggelam
Sang  rembulan menampakkan diri
Ku terpukau dibuatnya
Hingga malam menjelang pagi
            Siang telah berganti malam
            Matahari berganti rembulan
            Hati ini terasa kelam
            Rembulanpun menjadi pelipur lara

KASIH SAYANG DARI HATI

Hanya Engkaulah pemiliknya
Hanya Engkaulah yang bisa
Hanya Engkaulah yang tulus
Hanya Engakulah yang ikhlas
Insan pilihan memilikinya
Insan yang ikhlas menyimpannya
Insan mana yang bisa……
Sungguh mulia hatinya

KUUCAPKAN SELAMAT MALAM
Hanya padaMu aku bersujud
Ku merasa rendah di hadapanMU
Ucapan syukur tak henti-henti
Semua yang telah dan akan terjadi
Malam telah menjelang pagi
Sunyi senyap penuh sensasi
Ku hanya bisa mengabdi padaMu
Karena ku yakin hanya Engkau
Yang bisa menolongku
Hanya Engkau yang bisa mendengar
Hanya Engkau yang bisa berkehendak
Hingga akhir hayatku
GAPAILAH MIMPI SEBELUM FAJAR

Jika kita punya mimpi
Raihlah mimpi itu
Jika mimpi ingin terwujud
Mohonlah pada Sang pemiliknya
Orang bilang mimpi itu bunga tidur
Mimpi juga penyemangat hidup
Bangunlah disaat banyak orang tertidur
Mohon tuk bisa mewujudkan

UCAPAN BAIK MENJADI DOA
Ucapkanlah yang baik-baik
Walau kadang berat melakukannya
Ucapan buruk ringan rasanya
Disaat hati gundah tak berujung
Saat pikiran kalut
Semua menjadi serba salah
Saat yang dinanti tak juga dating
Buruk sangkapun jadi andalan

BERBUAT BAIK

Ada anak bertanya….?
Apakah pahala itu ibu……?
Pahala itu sesuatu yang kita  inginkan
Apakah ada habisnya…?
Tidak sayang, pahala itu Ready stock
Trus apakah aku bisa selalu mendapatkannya
Bisa, jika kau berbuat baik pada siapapun.
Siapapun…..?
Benarkah….?
Kau bisa berbuat baik pada tumbuhan, hewan, apalagi dengan sesama.


WALAU HANYA SEPATAH KATA

Apalah yang bisa kulakukan
Aku hanya bisa bergumam
Meratapi nasibku sendiri
Yang tak berubah,
Dunia telah banyak berubah
Panas, dimana-mana
Hujan tak tentu lagi
Siapa penyebabnya…………….?
Dia sendiri yang akan memetik hasilnya


SEMUA ADALAH USAHA KITA

Apa yang kita inginkan
Tak selamanya terwujud
Apa yang kita pikirkan
Tak selamanya terrealisasi
Yang perlu kita lakukan
Adalah………………..
Berusaha dan berusaha
Dengan segenap jiwa
Dengan segenap raga……
Dengan segenap kemampuan….
Dengan segenap ikhtiar….
Dengan segala yang kita bisa
Belajarlah apa saja dari setiap situasi
Gunakan apa saja yang dapat dipelajari
Untuk mendapatkan keuntungan
Untuk dapat melaksanakan
Tak lupa bersandarlah pada kehidupan



MATAHARIKU

Ini adalah hari yang cerah
Matahari menimpa atap
Diseberang jalan, anak-anak bermain dengan ceria
Beberapa anak perempuan menggunakan pita kuning dirambut mereka
Tak lama kemudian
Langitpun mulai bergemuruh
Anak-anak berlarian pulang……
Mereka tetap tampak riang gembira
Walau langit berubah kelabu
Anak-anak tetap saja ceria
Air dari langitpun turun sedikit-sedikit
Membasahi atap rumah
Mereka tetap saja menikmati air yang jatuh
Mereka merengek ingin bermain di luar
Ingin menikmati air yang jatuh dari langit
Ingin menikmati dinginnya air langit


INILAH AKU

Kadang aku ingin menjadi orang lain
Saat aku memikirkan caranya
Aku tak bisa jadi orang lain
Akupun harus menjadi diriku sendiri
Menjadi diri sendiri itu menyenangkan
Tak perlu pikirkan apa yang harus kulakukan
Kuhanya menganalisa dan mendeskripsikan
Apa yang bisa kulakukan





HIDUPKU HIDUPMU
Hidup ini beranekaragam
Kadang di atas, kadang di bawah
Tapi kebanyakan kita,
Selalu melihat ke atas
Lihatlah ke bawah
Yang lebih buruk dari kita jauh lebih banyak
Lihatlah tukang sol sepatu
Berkeliling menawarkan jasanya
Tak ada seorangpun yang mau
Tak ada orang yang mau memakai sepatu usang
Lihatlah pakaian yang dipakai tukang sol sepatu
Tak layak, dimana mana penuh sobek
Lihatlah tukang penjahit keliling
Demi rupiah tuk anak dan istrinya
Mengayuh sepeda usang kemana dia mau
Mengayuh sepeda dari pagi sampai petang
Belum tentu mendapatkan yang dicari
Belum lagi jika istri yang tak mau tahu
Sungguh, mana ada orang yang mau seperti itu
Tapi sang Maha Penguasa tahu niat hati insan

LIHATLAH APA YANG TERJADI
Insan yang berusaha akan mendapatkan yang dicari
Walau dengan jumlah seadanya
Hidup ini saling memandang
Apa yang dilihat belum tentu seindah kenyataannya
Lihatlah para koruptor
Yang hidup senang walau di hotel Rodeo
Bisa kemana saja yang dia mau
Bisa menjalankan bisnis
Bisa menikmati layaknya di bintang tujuh
Belum lagi setiap tahun pasti
Mendapatkan amnesti atau apalah yang lain
Aku bingung mengapa seperti ini
HASRATKU
Aku ingin menjadi pujangga
Yang bebas lepas bagai burung di hutan
Aku ingin terbang menyurusinya
Selalu mengamati pemandangan yang indah itu
Tapi apa daya……..
Aku penuh keterbatasan
Aku ingin menjadi elang
Yang bisa terbang tinggi
Tapi sayang banyak senapan mengincarku
Aku ingin menjadi lumba-lumba
Mengarungi samudra luas tapi kini
Kutak mau lagi
Karena tempat hidupku tak nyaman lagi
Aku ingin menjadi mentari yang selalu
Menerangi tak henti-henti
Tak peduli dibutuhkan atau tidak

KEMUNING
Warna bungamu, putih bersih
Siapa yang memandangmu
Kan terpesona oleh keanggunanmu
Kecusian menjadi milikmu
Saat angin dingin menghembus
Sepoi-sepoi kan kuhirup aromamu
Aromamu membuatku merinding
Apalagi di tengah malam
Daunmu membuat tubuh tetap enak dipandang
Sungguh banyak manfaatnya
Tapi belum semua orang mengetahuinya
Sekarang semakin banyak orang yang membutuhkanmu
Merah mengkilat milikmu
Buahmu sungguh berani
Merah darah berbiji putih
Sungguh banyak manfaatnya
BIARKAN SAJA
Setiap yang tercipta pasti bermanfaat
Mulai dari jamur, bakteri, alga sampai semut rangrang
Kenapa kita tidak belajar dari alam saja
Kenapa kita selalu merasa sudah pintar
Sebenarnya bukan merasa pintar
Tetapi bingung harus belajar dari mana
Harus memulai dari mana
Perasaan malu tuk memulai
Menghantui, takut salah
Takut menjadi bahan tertawaan orang lain
Takut menjadi cemoohan orang
Pahadal itu hanya perasaan sendiri
Orangpun tak ada yang mau tahu
Tak mau mengurusi yang bukan urusannya

TANGISAN NEGERIKU
Belum hilang kenanganku peristiwa di Aceh
Masih banyak korban yang belum sembuh
Airmatapun belum kering
Kenapa kini terdengar lagi
Masih ingat di pikiranku
Masih terkenang di mataku
Namun kenangan itu terjadi lagi
Apakah ini ujian ataukah ini cobaan

SI ULAR BESI YANG GAGAH
Si ular besi yang gagah berani
Banyak orang menunggunya
Tak peduli harus mengantri
Begitu tiba langsung diserbu
Tapi sayang pelayanannya
Tak ada perbaikan
Tetap saja seperti yang sudah-sudah
Banyak korban jiwa berjatuhan
Si ular besipun mengeluarkan taringnya
Menggigit yang lemah
Membius yang mewah
Memanjakan yang mampu
MENIKMATI HIDUP

Hidup ini terasa ringan
Saat kita tak memikirkan
Apa yang akan dan telah kita kerjakan
Nikmati hidup ini bagai air mengalir
Kadang deras alirannya
Kadang tenang mennghanyutkan
Kadang hampir tak terlihat alirannya
Inilah hidup

OH ANGIN
Angin, mengapa engkau seperti marah
Apa ada yang salah dengan
Sikap dan perbuatan kami
Padamu...?
            Kasihan orang-orang yang rumahnya
Roboh karena ulahmu
Kasihan orang-orang
Menjadi tak ada tempat berteduh
Apakah harus demikian....?
Apakah harus merasakan dahsyatnya
Dirimu....?
Ataukah ini peringatan untuk kami...?

AIR

Engkau dicari saat kemarau tiba
Engkau dibenci saat menggenangi jalanku
Tapi semua karena ulang manusia
Jika engkau disimpan saat turun
Maka engkau akan selalu ada saat dibutuhkan








cerpen
Di suatu desa tinggallah seorang ibu, ayah dan  dua orang anaknya. Mereka hidup sangat sederhana. Walaupun sederhana mereka tetap bahagia karena kebersamaan yang selalu menyertainya. Hidup itu terasa menyenangkan saat kita dibutuhkan dan diperlukan orang, dan kita akan sedih bahkan teramat sedih saat orang lain tak memerlukan kita. Keluarga kecil inipun demikian mereka saling membutuhkan satu sama lain.
Karena ingin mengubah nasib keluarganya, sang ayah pergi merantau ke pulau sebrang. Banyak impian yang terlintas di benak saat melihat anak-anaknya bersenda gurau, ingin sekali mememuhi kebutuhan yang bukan hanya kebutuhan primer dipenuhi dengan cukup bila perlu lebih dari sekedar cukup. Memang untuk maju kita harus punya mimpi. Karena dengan mimpi itulah menjadi spirit mencari nafkah untuk anak-anak dan istri tercinta yang hanya bisa menunggu sang ayah pulang dari kerja. Pekerjaan di rumah juga bukanlah pekerjaan yang ringan, mulai dari masak, mencuci, sampai membereskan rumah mulai dari bangun pagi sampai menjelang pagi lagi.
Setelah ayah memperoleh pekerjaan kemudian kembali ke desa untuk membawa istri dan kedua anak mereka (seorang gadis kecil dan pangeran kecil mereka). Setelah memperoleh pekerjaan di pulau sebrang sang ayah tidak pernah lupa atau melupakan istri dan anak-anak mereka. Ketika ada kesempatan menjemput keluarga kecilnya, ayah menjemput mereka dan membawanya ke tempat dimana ayah mendapatkan pekerjaan. Berat memang yang dialami, semua dilakukan dengan ikhlas demi membahagiakan keluarga kecilnya. Keluarga kecil inipun merasakan kebahagiaan bersama.
            Di tahun kedua di pulau barunya mereka hidup berkecukupan, cukup untuk hidup satu bulan. Hidup di tempat baru bukanlah hal yang mudah, harus pintar-pintar memutar otak bagaimana caranya supaya hidup layak. Walau bukan ibu kota tapi kehidupan yang jauh dari saudara benar-benar seperti kehidupan di ibu kota negara. Adaptasi selalu dilakukan, mulai makanan yang ada sampai pergaulan dengan tetangga. Maklumlah mereka memiliki tetangga yang bermacam-macam watak dan kepribadiannya. Namanya juga tetangga, pasti ada saja yang suka ada yang sebaliknya. Jika itu dimbil pusing kapan bisa menikmati hidup. Kehidupan ini berjalan terus dan tak akan mundur. Apalagi mengulang dengan cerita yang sama.
Satu tahun berikutnya merekapun dikaruniai anak ketiga, bertambah anggota keluarga memang membuat kebahagiaan baru dalam keluarga ini. Yang jelas kebutuhan hidup juga bertambah. Tetapi sang ayah tak pernah mengenal lelah. Pagi sampai sore bekerja di kantor milik pemerintah. Kadang sore sampai malam, kadang malam sampai pagi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh atasan. Sang ibu dengan ketiga anak-anaknya mulai repot, tapi tetap saja dijalani dengan ikhlas. Saat anak ketiga lahir  anak pertama beerusia 6 tahun. Anak sekecil itu sudah memiliki adik 2, pemerintah mencanangkan program keluarga berencana, tetapi keluarga ini enggan mengikuti program tersebut. Prinsip dari orang tuanya masih terngiang sampai sekarang, banyak anak banyak rejeki. Karena memang setiap anak memiliki rejeki sendiri-sendiri. Tidak seharusnya kita khawatir dengan rejeki buat anak. Tetapi di jaman sekarang jika prinsip itu masih dipegang teguh, yang ayah atau ibu punya tanggung jawab yang semakin besar. Mereka harus mencari rejeki anak tersebut dengan bekerja lebih giat lagi. Jika iman yang kita miliki tak kuat kita akan dibuat pusing dengan tambah anak. Mereka hanya bisa pasrah pada yang menciptakan alam semesta ini, hanya memohon di setiap waktu untuk dapat mencari rejeki dengan mudah dan penuh berkah. Badai kehidupanpun mulai menerpa keluarga ini. Anak ketiga sering sakit, mereka harus mencari obat kesana kemari dengan penghasilan yang sangat minim. Demi sang buah hati terpaksa mereka berhutang. Saat ada rejeki lebih, hutangpun segera dilunasi, rumah yang ditempati bukan milik sendiri, milik pemerintah, boleh ditempati tanpa harus membayar sewa. Ini juga merupakan rejeki yang tak diduga. Kehidupan terus berjalan, rejeki anakpun mulai dirasakan mereka. Semua  makhluk hidup di dunia ini sudah dijamin rejekinya asal mau mencari, seperti semut, mereka selalu mencari makan tak kenal lelah. Lebah juga demi memperoleh nektar mereka rela terbang beribu-ribu kilometer untuk mendapatkan nektar pada bunga yang tidak setiap saat berbunga. Keyakinan inilah yang menguatkan mereka untuk tetap mencari nafkah dan menghidupi keluarga kecilnya.
 Satu setengah tahun kemudian lahir anak keempat. Karena tidak ikut program keluarga berencana. Usia ibu masih usia produktif sehingga cepat memiliki keturunan. Anak keempat ini tidak sesuai harapan sang ayah. Ayah menginginkan anak laki-laki tetapi yang keluar anak perempuan. Kondisi spikis yang demikian tanpa disadari mempengaruhi rasa mereka terhadap anak. Anak juga merasakan kehadirannya sepertinya kurang diharapkan. Anak inipun menjadi lebih senang berpakaian seperti anak laki-laki. Seharusnya orang tua yang bijak yang dewasa secara mental tidak bersikap demikian. Tidak semua yang kita harapkan harus terjadi, manusia diajari untuk pasrah dengan takdir yang sudah digariskan, manusia seharusnya bersyukur dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. Tetapi belum semua manusia bisa bersikap demikian. Sifat buruk akan cenderung menguasai dan memaksa kita untuk mengikutinya. Dua tahun berikutnya anak kelima, sampai anak keenam. Anak keenam, mereka seorang gadis kecil. Gadis kecil itu adalah aku.
Anak pertama mereka tumbuh menjadi remaja yang gaul, walau kemana-mana harus membawa adik-adiknya. Pada saat si bungsu berusia empat tahun, keluarga tersebut memutuskan untuk kembali ke desa kecil yang dulu pernah ditinggalkan ke pulau seberang untuk mengubah nasib
Kehidupanku dimasa anak-anak. Ada beberapa yang masih kuingat. Aku punyai teman waktu kecil  yang ternyata mengalami kelainan seks. Dia yang mengajari aku mengenal alat kelaminku sendiri.
Aku ingin pergi jauh darinya, sampai suatu ketika kami sekeluarga pindah ke kota. Aku senang sekali, aku tak perlu mencari alasan dengannya untuk menolak permainannya. Ini kelihatan konyol.
Dikota baru aku ingin mengganti nama panggilanku sesuai dengan nama asliku. Saat di desa aku punya nama panggilan yang menurutku jelek sekali. Akupun mulai berpesan ke semua anggota keluarga untuk memanggilku sesuai dengan namanku dengan nama panggilan yang menurutku jauh lebih bagus.
Di sekolah baruku, aku anak baru yang lumayan baik prestasinya. Di kelas 3 SD di kota baru anak-anaknya berbeda sekali dengan sekolahku dulu. Dulu sekolah lamaku berdindingkan bambu yang dianyam, membuatkan teh manis buat ibu guru. Teman-temanku yang baru ini bermacam-macam. Sampai suatu ketika aku mendapat perlakuakn nakal dari temenku yang laki-laki. Dia menggunting buku tulisku yang baru dengan posisi diagonal setengah buku. Aku hanya bisa menangis mendapatkan perlakuan seperti ini. Setelah itu aku selalu menjauhi anak yang nakal itu. Dia memang anak yang paling nakal dikelasku. Ayahnya seorang polisi, dia merasa seperti jagoan. Tetapi aku menilai dia seperti preman kecil yang akan menjadi preman sungguhan.  Aku selalu berpikir kenapa ada anak seperti ini?






DOA SI LEBAH, TULUS

Di hari minggu yang cerah, matahari bersinar cukup menerangi rumput yang ada di halaman rumah sebuah keluarga kecil. Andai rumput bisa bicara pasti senang mendapat sinar secerah hari ini. Ada berbagai jenis tanaman di taman kecil itu. Seorang ibu bersama anaknya menikmati hari itu dengan berkebun. Ibu sibuk memilih tanaman, mana yang akan diletakkan di tempat yang terkena matahari langsung dan mana yang di tempatkan di tempat yang teduh. Ana nama anak mereka juga sibuk dengan mainan barunya.
Saat ibu Ana membawa air untuk menyiram tanaman di taman kecilnya, sebagian sisa air dibiarkan tetap di ember. Tanamanpun seperti bisa berbicara mengucapkan terima kasih kepada pemberi air. Kira-kira sepertiga ember masih ada. Beberapa ekor anak lebah yang tinggal tak jauh dari taman kecil tersebut memperhatikan dengan seksama, salah satu dari lebah-lebah tersebut ingin sekali mandi, karena sudah beberapa hari ini tidak bisa keluar dari sarangnya karena cuaca yang mengkhawatirkan untuk aktivitas di luar sarang. Dengan sigapnya lebahpun langsung menikmati segarnya air yang di ember tersebut. Tetapi saat lebah ingin keluar dari air tersebut, ternyata sayapnya basah, akibatnya lebah dengan susah payah dengan segenap tenaganya berjuang keluar dari air tersebut.Aduh……sayapku basah,” gimana nich kan aku jadi susah terbang….? Bagaimana ya caranya supaya bisa keluar dari ember ini….?,” begitu kata lebah. Lebah hanya bisa berdoa dan berdoa, ya Tuhan yang Maha baik, keluarkanlah aku dari sini, aku mohon Tuhan. Begitu yang dikatakan si Lebah dengan tulus. Aku akan memberikan banyak manfaat bagi hambaMu yang lainnya,”.Sampai akhirnya lebahpun kelelahan dan pasrah. Ibu Ana secara tidak sengaja, menyenggol ember dan airpun tumpah ke rumput, hingga lebah bisa terbang dan pergi dengan perasaan bahagia. Itu artinya doa Lebah terkabul. Kemudian lebah segera meninggalkan taman kecil itu.
Ana hanya menatap ibunya yang sibuk dengan tanam-tanamannya buat taman kecil mereka, ayah Ana keluar juga hanya melihat apa yang dikerjakan istrinya. Ana mendekati ayahnya dan bermanja-manja sambil menarik tangan ayahnya meminta jalan-jalan. Ayah dan Ana sepakat untuk menunggu Ibu selesai dengan tanamannya.
Setelah selesai dengan taman kecilnya, Ibu Ana membersihkan tangannya dari tanah. Kemudian mempersiapkan diri jalan-jalan bersama keluarga kecilnya. Anapun berjingkrak jingkrak kegirangan.Hole……hole……jadi jalan-jalan ya Yah….!,”kata Ana.Iya sayang,”jawab Ayahnya. Karena begitu senangnya sampai-sampai terasa lama sekali menunggu ibunya keluar dari rumah. Ana tidak sabar menunggu lama-lama tanpa kepastian dari ibunya. Anapun segera menyusul   ibunya ke dalam rumah.”Ibu……cepat napa….?Lama amat…..,”kata Ana.Iya…..nich dah selesai, “Ayo kita jalan-jalan kemana Ana?,”Ke Taman yang lebih besar Ibu?,”kata Ana.
Keluarga kecil itupun pergi ke taman Kota. Si kecil Ana berlari-lari di lapangan yang luas, baginya lapangan itu sangatlah luas. Dia berlari lari tidak perduli dimana ibu dan ayahnya. Ana merasakan kebahagiaan yang tak terkira. Sampai akhirnya dia berhenti karena kecapekan. Lelah sudah pikirnya. Ana berhenti berlari dan baru menyadari untuk mencari ayah dan ibunya. Karena kecilnya Ana kebingungan mencari dimana ayah dan  ibunya. Sambil terus mencari dengan perasaan cemas.