TANDA
IKHLAS SEORANG HAMBA
Ikhlas terletak pada niat hati. Niat
adalah pengikat amal. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi teramat penting
yang akan membuat hidup ini menjadi lebih mudah, indah dan bermakna. Orang yang
tidak pernah memperhatikan niat di dalam hatinya berarti telah membuang waktu,
tenaga dan harta tiada arti.
Balasan yang dinikmati untuk hamba
Allah yang ikhlas adalah akan memperoleh pahala amal. Walaupun amalan tersebut
belum dilakukan. Kita juga merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin, karena
kita tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan atau
imbalan. Dipuji atau tidak sama saja.
Konsentrasi amalan hanya kepada
Allah. Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan
pribadi ataupun imbalan duniawi daripada apa yang dia lakukan, yang perlu
dilakukan adalah bagaimana agar amalan kita diterima Allah.
Hamba Allah yang ikhlas mampu
beribadah secara istiqomah dan terus menerus kuntinyu. Memperbaiki kualitas
amalnya dalam kondisi ada atau tidak ada orang yang memperhatikan. Orang yang
kurang ikhlas ibadahnya justru lebih bagus ketika ada orang lain yang
memperhatikan.
Apapun yang dilakukan kalau
konsentrasi kita hanya kepada Allah itulah ikhlas. Seorang pembicara yang tulus
tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi akan mengupayakan
setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai Allah. Bisa
dipertanggungjawabkan arti dan kebenarannya selebihnya terserah Allah. Kalau
ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita Allah-lah yang kuasa menghujamkannya
kepada setiap qolbu.
Kita tidak perlu terjebak oleh
rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa, karena Dia
Maha tahu, segala lintasan hati. Maha tahu segalanya, semakin jernih, semakin
bening dan semakin bersih segalanya yang kita lakukan asalkan semata-mata hanya
kepada Allah maka kekuatan Allahlah yang akan menolong segala urusan duniawi
kita. Ketika sedang memasukkan uang ke dalam kotak infaq, maka focus pikiran
kita adalah bagaimana agar uang yang diinfaqkan tersebut diterima disisi Allah.
Menurut H.R Al Qazwini, ikhlas
adalah rahasia dari rahasiaKu yang Aku tempatkan di hati hamba-hambaKu yang
kucintai. Dari hadist tersebut nampaklah bahwa rahasia ikhlas itu diketahui
oleh hamba-hamba Allah yang dicintaiNya. Untuk mengetahui rahasia ikhlas, kita
harus menggali hikmah dari kaum arif, salafus shaalih dan para ulama kekasih
Allah. Antara lain Qusyaery dalam kitabnya Risalatul Qusyairiyaah, menyebutkan
bahwa ikhlas berarti bermaksud menjadikan Allah sebagai satu-satunya
sesembahan. Keikhlasan berarti mensucikan amal-amal perbutana dari campur
tangan sesama makhluk. Dapat diartikan pula melindungi diri sendiri dari urusan
individu manusia.
Buah yang dipetik dari seorang
hamba yang ikhlas adalah merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin karena
tidak diperbudak untuk mendapatkan pujian, penghargaan dan imbalan. Pujian juga
sesuatu yang tidak nyaman, lebih getir lagi jika apa yang kita lakukan ternyata
tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.
Bagi hamba yang ikhlas tidak akan
pernah mengharap apapun dari siapapun. Kenikmatan baginya bukan dari
mendapatkan tetapi dari apa yang bisa dipersembahkan sehingga jika kita tidak
ikhlas akan banyak berharap. Jika kita sudah
berbuat sesuatu lupakan saja, kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti
aman, jangan disebut-sebut, diingat-ingat nanti malah berkurang pahalanya.
Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan rohiyah yang besar. Ia
seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah.
Keikhlasan seorang hamba Allah dapat
dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak gerik perilakunya.. Kita
akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas, kita tidak curiga akan
dikecoh olehnya. Dia benar-benar bening dari perbuatan rekayasa. Setiap
tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua dilakukan
tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang diharapkan hanyalah
memberi yang terbaik untuk siapapun.
Betapa nikmat bila bergaul dengan
seorang hamba yang ikhlas, setiap kata yang keluar tidak akan bagai pisau yang
akan mengiris hati. Perilakunyapun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri
sehingga orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.
Dikisahkan dalam sebuah hadist yang
diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad sebagai berikut: Tatkala Allah SWT
menciptakan bumi, maka bumipun bergetar, lalu Allahpun menciptakan gunung
dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya ternyata bumipun diam. Para
Malaikat terheran-heran akan penciptakan gunung tersebut, kemudian mereka bertanya,”
Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaanMu yang lebih kuat dari gunung?” Allah
menjawab,” Ada, yaitu besi,”. Gunung batupun bisa menjadi rata ketika dibor dan
diluluh lantahkan oleh buldoser atau sejenisnya yang terbuat dari besi. Para
Malaikatpun kembali bertanya,” Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaanMu yang
lebih kuat dari besi?” Allah yang Maha
suci menjawab, “ Ada, yaitu api”, Besi bahkan baja bisa menjadi cair, lumer dan mendidih setelah
dibakar bara api. Bertanya lagi para Malaikat,” Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada api?” Allah yang Maha Agung menjawab, “
Ada, yaitu air”, Api membara sedahsyat apapun niscaya akan padam disiram dengan
api.
“Ya Rabbi adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” kembali para Malaikat bertanya. Allah
yang Maha tinggi dan Maha sempurna menjawab,: Ada, yaitu angin,” Air di samudra
luas akan serta merta terangkat bergulung-gulung dan menjelma menjadi gelombang
raksasa yang dahsyat, menghempas karang atau mengombang-ambingkan kapal dan
perahu yang tengah berlayar karena dahsyatnya kekuatan angin.
Akhirnya para Malaikatpun bertanya
lagi, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaanMu yang lebih dari semua itu?,”
Ada, yaitu amal anak adam yang
mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak
mengetahuinya. Artinya orang yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat
adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya sehingga
sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa ada unsur pamer
ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Inilah gambaran yang Allah berikan
kepada kita bagaimana seorang hamba yang mempunyai kekuatan dahsyat yaitu hamba
yang bersedekah dalam keadaan ikhlas, karena naluri dasar manusia adalah
selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima
kasih, kata-kata manis lainnya. Kitapun selalu tergelitik untuk memamerkan
segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan.
Apalagi ketika kita melakukan kebaikan.
Betapapun kita melakukan sesuatu
hingga bersimbah peluh berkuah keringat, menguras tenaga dan pikiran, jika
tidak ikhlas melakukannya, semua itu tidak akan ada nilainya di hadapan Allah.
Orang yang ikhlas adalah orang yang mempunyai kekuatan untuk tidak mengharapkan
pujian dan penghargaan dari makhluk lain atau sesamanya. Semoga Allah
memberikan karunia kepada kita hati yang selalu ikhlas.
No comments:
Post a Comment